DIARY MERAH STRIP PUTIH.

 


DIARY MERAH STRIP PUTIH.

Seorang pria menulis dalam diary-nya, mungkin perlu kita merenung bersama-sama, inilah yang tertulis dalam diary itu, sengaja kukutipkan untukmu teman-teman :

INI DIARY MERAH STRIP PUTIH (bukan merah-putih)

Di depan Masjid Raya Medan, Yaumul AHAD, tgl 2 Aug. 2009

"Ma'afkan aku, aku tak bisa melanjutkan hubungan kita, sebab kemarin sore aku melihatmu dengan yang lain. Remuk hatiku, remuk bana koha. Aku sudah susah payah mendapatkanmu, tapi betapa mudahnya kamu jatuh ke pangkuan yang lain. Ingin aku meronta, tapi aku takut suaraku kedengaran oleh tetanggaku, terpaksa aku merintih di dalam. Ya.. di dalam kamar mandi.., memukul air sambil marah-marah.

Ah, pada saat seperti ini aku teringat kembali nasehat teman-temanku. "Jangan menjalin hubungan dengannya, ia bukan orang baik-baik" ah tapi kulawan, kubantah hatiku, akhirnya aku menyesal. Sekarang kurasa kamu lebih baik lenyap dari hidupku, enyahlah, biarlah dirimu ditiup angin, terbang ke alam yang tak kamu tahu.

Bila kamu kembali padaku, oh I'm sorry, aku tak love you lagi.. Sakit hatiku, hancur-hancur hatiku, tapi kau masih bisa tertawa bersamanya, ah kamu memang tak punya hati. Ingin rasanya kupinjam hati kerbau, lalu kuberikan padamu. Biarlah kamu merasa seperti kerbau merasa, dilecut dulu, baru merasa. Ah, amiin..

Aku mungkin jahat, tapi lebih jahat dirimu, merusak hatiku. Hati bila sakit seperti cermin retak. Retakannya tak bisa dipungut, dikumpulkan. Kalau pun bisa, ah tentu berjejak.

Kudo'akan kamu bahagia dengan yang lain, bila Tuhan tak mengabulkan, biarlah pilihanmu bahagia pula dengan orang lain, agar kamu kembali kepadaku, mengharok-harok, dan aku menolakmu mentah-mentah. Supaya kamu tahu rasa, bahwa aku masih mencintaimu meski kamu menghancurkan hatiku.

Amiin ya Rabbal 'Alamiin."


FOLLOW US

Facebook Twitter Facebook Instagram Youtube

Jumlah Pengunjung